Deklarasi Cegah Pernikahan Anak dan Pencanangan Kabupaten Sigi Sehat dan Kampung Keluarga Berkualitas dalam rangka mendukung Percepatan Penurunan Stunting Sulawesi Tengah, bertempat di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.


Deklarasi Cegah Pernikahan Anak dan Pencanangan Kabupaten Sigi Sehat dan Kampung Keluarga Berkualitas dalam rangka mendukung Percepatan Penurunan Stunting Sulawesi Tengah, bertempat di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.

Palu, Sulawesi Tengah-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah Tuty Zarfiana, SH.,M.Si menghadiri kegiatan Deklarasi Cegah Pernikahan Anak dan Pencanangan Kabupaten Sigi Sehat dan Kampung Keluarga Berkualitas dalam rangka mendukung Percepatan Penurunan Stunting Sulawesi Tengah, bertempat di Lapangan Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. (Senin,27/11/2023).

Melalui Laporan selaku Panitia Penyelenggara, Kepala BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo, MT menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
1. Mengkampanyekan dan menghasilkan kesepakatan terkait pelaksanaan gerakan cegah pernikahan anak.
2. Mengkampanyekan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, salah satunya dengan cara mengkonsumsi rutin tablet tambah darah.
3. Mengkampanyekan pembentukan kampung keluarga berkualitas.
4. Mengkampanyekan Stop Perundungan di Lingkungan Sekolah.
5. Mengkampanyekan gerakan stop buang air besar sebagai salah satu syarat Kabupten/Kota sehat.
Panitia penyelenggara juga menyampaikan , bahwa untuk Kabupaten Sigi berdasarkan SSGI 2022 prevalensi Stunting sebesar 36,8% dan mengalami penurunan 3,9% yang pada tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 40,7%. Walaupun mengalami penurunan, tetapi kabupaten Sigi masih sebagai kabupaten yang tertinggi angka Prevalensi Stunting di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam upaya penurunan percepatan Stunting sangat diperlukan komitmen dari pada Kabupaten/Kota, salah satu faktor penting ialah pemerintah daerah setempat harus mampu mencapai Open Defecation Free (ODF), kampung keluarga berkualitas yang merupakan salah satu inovasi strategis. Program keluarga berencana dihadapkan juga dengan komitmen bagaimana dapat menjadi kabupaten layak anak.

Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura dalam sambutannya menyampaikan bahwa pernikahan anak adalah hulu dari stunting, sehingga harus di cegah. Pencegahan pernikahan anak adalah salah satu upaya penting dalam mewujudkan kabupaten yang layak bagi anak.

Turut hadir Bupati Sigi, Forkopimda Kabupaten Sigi, Kaper BPKP Sulawesi Tengah, Kepala OPD lingkup Prov Sulteng, Kepala OPD lingkup Kab. Sigi.


Leave a Comment

DINAS P2KB Sulteng © 2021

Back to top