Sigi, 09 Agustus – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan DP2KB Kab. sigi, Forum Genre Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi, dan Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan “Workshop Cegah Nikah Dini dan Stunting” dengan tema “ Merdeka Stunting dan Kemiskinan” pada Hari Selasa 09 Agustus 2022 bertempat di Desa Waturalele, Kecematan Sigi Kota, Kabupaten Sigi.

Acara ini dibuka oleh Camat Sigi Kota Ajusiar, S. STP. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa angka pernikahan dini di Sulteng masih diatas rata-rata nasional yakni 15,8%, pernikahan dini di Kabupaten Sigi masih tinggi dan ini akan berdampak pada timbulnya masalah Stunting maka diperlukan berbagai pendekatan pada berbagai faktor penyebab terjadinya pernikahan dini. Beliau juga menyebutkan pernikahan dini menjadi salah satu faktor penyebab Stunting. Kegiatan “Workshop Cegah Nikah Dini dan Stunting” ini diharapkan akan menekan angka pernikahan anak di Kabupaten Sigi.

Acara ini diawali dengan laporan dr DP2KB sebagai Penyelenggara, dimana Ir. Hasjman Syamsul, M.Kes menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Salah Satu daerah dengan prevalensi pernikahan anak terbanyak dan menempati posisi ke 3 tertinggi Nasional. Prevalensi Stunting di Indonesia dimana Provinsi Sulawesi Tengah menempati Urutan ke-8 dengan Status Stunting terbanyak. dan Prevalensi Stunting di Kabupetan Sigi yakni 40,7% (SSGI 2021).

Tujuan diadakannya kegiatan “Workshop Cegah Nikah Dini dan Stunting” agar remaja Desa Waturalele, Kecematan Sigi Kota, Kabupaten Sigi memahami mengenai kesehatan reproduksi remaja dan pentingnya cegah nikah dini untuk cegah Stunting. Dimana sasaran workshop ini yakni remaja Desa Waturalele, Kecematan Sigi Kota, Kabupaten Sigi

Genre Provinsi Sulawesi Tengah dan Genre Kabupaten Sigi berkolaborasi sebagai narasumber pada “Workshop Cegah Nikah Dini dan Stunting” Dari kegiatan ““Workshop Cegah Nikah Dini dan Stunting” diharapkan masyarakat Desa Waturalele, Kecematan Sigi Kota, Kabupaten Sigi dapat memahami dan mengeratahui pentingnya edukasi mengenai cegah nikah dini dan Stunting.